Tapi jauh tersimpan perih ketika ku paksa tanganku mengelap darah yang menempel di belati itu.
Jauh aku merasakan keperihan ketika harus kutahan gejolak emosi.
Karena aku takkan membiarkan rasa kasihan menyelimuti perasaanku.
Aku bukan orang dekatmu, tapi kau memaksaku melakukan hal yang tak ingin aku lakukan. Ah......... selamat jalan sobat.
Belatiku akan selalu mengingatkanku padamu, dan kilauan matanya selalu membayangkan darah yang mengalir dari pangkal sampai ke ujung dan menetes tepat di penghujung akhir nafasmu. ( wins )