Seni
terbukti telah menjadi media ampuh dalam sebuah perjuangan. Bumbu agitasi dan
propaganda dalam sebuah karya seni, tidak dipungkiri mampu membangkitkan
semangat kaum muda yang mendamba perubahanDunia seni selalu membawa kita
padauntaian syair indah, beat musik atauekspresi lepas. Sebatas itu sajakah
senidimaknai? Apakah ada hal lain yang perludibongkar tentang seni?
Dua Kiblat Seni
Dalam dunia
seni, perdebatan juga terjadi. Ada pandangan, seni adalah manifestasi dari
estetika secara murni. Pandangan ini muncul di tengah keraguan seni akan
diperalat kepentingan politik tertentu atau penguasa. Pandangan ini khawatir,
seni terkontaminasi doktrin doktrin ideologis dan akhirnya menjadikan seni
barang pesanan tuannya. Pandangan lainnya menganggap, seni tidak lepas dari
hal-hal di luar estetika. Memandang seni tidak hanya melihat karya, cara
menciptakan karya atau keindahan semata. Kenyataan membuktikan, semua karyaseni
menunjukkan kepada siapa dia berpihak. Artinya, seni tidak netral atau
mengusung nilai tertentu.
Di kalangan
muda hari ini, menjamur seni dan budaya liberal, feodal, pasaran, plagiat atau
tidak memiliki karakter sendiri. Hal ini mencerminkan kondisi negeri ini yang
masih terbelakang dan didominasi imperialisme.
Berhasilnya suatu pekerjaan seni, juga beriringan
dengan bangkitnya kesadaran massa untuk bergerak dalam perjuangan massa. Seni
menjadi picisan, jika sekedar menghiasi pensipensi atau coretan-coretan vandal
tak berarti. Seni akan menggigit, ketika berbagai karya puisi, teaterikal, graffiti,
mural, karikatur, cerpen-cerpen bernuansa progresif, menghiasi pojok-pojok
kampus, tempat-tempat hang out dan setiap sudut massa berkumpul di kampus. Seni
juga menjadi pembangkit semangat yang membakar massa aksi ketika melancarkan
sebuah aksimassa. Sangat penting peran seni dalam perjuangan massa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus