Dua Kiblat Seni
Dalam dunia
seni, perdebatan juga terjadi. Ada pandangan, seni adalah manifestasi dari
estetika secara murni. Pandangan ini muncul di tengah keraguan seni akan
diperalat kepentingan politik tertentu atau penguasa. Pandangan ini khawatir,
seni terkontaminasi doktrin doktrin ideologis dan akhirnya menjadikan seni
barang pesanan tuannya. Pandangan lainnya menganggap, seni tidak lepas dari
hal-hal di luar estetika. Memandang seni tidak hanya melihat karya, cara
menciptakan karya atau keindahan semata. Kenyataan membuktikan, semua karyaseni
menunjukkan kepada siapa dia berpihak. Artinya, seni tidak netral atau
mengusung nilai tertentu.
Di kalangan
muda hari ini, menjamur seni dan budaya liberal, feodal, pasaran, plagiat atau
tidak memiliki karakter sendiri. Hal ini mencerminkan kondisi negeri ini yang
masih terbelakang dan didominasi imperialisme.
Berhasilnya suatu pekerjaan seni, juga beriringan dengan bangkitnya kesadaran massa untuk bergerak dalam perjuangan massa. Seni menjadi picisan, jika sekedar menghiasi pensipensi atau coretan-coretan vandal tak berarti. Seni akan menggigit, ketika berbagai karya puisi, teaterikal, graffiti, mural, karikatur, cerpen-cerpen bernuansa progresif, menghiasi pojok-pojok kampus, tempat-tempat hang out dan setiap sudut massa berkumpul di kampus. Seni juga menjadi pembangkit semangat yang membakar massa aksi ketika melancarkan sebuah aksimassa. Sangat penting peran seni dalam perjuangan massa.
Berhasilnya suatu pekerjaan seni, juga beriringan dengan bangkitnya kesadaran massa untuk bergerak dalam perjuangan massa. Seni menjadi picisan, jika sekedar menghiasi pensipensi atau coretan-coretan vandal tak berarti. Seni akan menggigit, ketika berbagai karya puisi, teaterikal, graffiti, mural, karikatur, cerpen-cerpen bernuansa progresif, menghiasi pojok-pojok kampus, tempat-tempat hang out dan setiap sudut massa berkumpul di kampus. Seni juga menjadi pembangkit semangat yang membakar massa aksi ketika melancarkan sebuah aksimassa. Sangat penting peran seni dalam perjuangan massa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus